SNESA News-SMPN 1 Trenggalek, Senin (20/12) Menggelar workshop Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) . Kegiatan tersebut di hadiri oleh Bapak Totok Rudijanto selaku kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga, David Henry Andar Hutapea Kepala BBNK Trenggalek, Kepala SMPN 1 Trenggalek , Bapak Imam Asrori, serta 70 guru dan tata usaha SMPN 1 Trenggalek
Kepala SMPN 1 Trenggalek, Bapak Iamam Asrori, mengatakan, workshop P4GN bagi pendidik dan tenaga kependidikan digelar guna memberikan pembekalan pada guru untuk lebih memahami bahaya narkoba, sehingga bisa deteksi awal siswa agar dapat terhindar dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba.
“Kami sengaja mengundang BNNK Trenggalek untuk memberi pembekalan tambahan pengetahuan bagi dewan guru supaya mereka bisa membantu sekolah medeteksi peserta didik agar tidak terjaring narkoba,” ungkapnya.
Bapak Imam Asrori, selalu mengkampanyekan sekolah bersinar (bersih narkoba), sehingga siswa/i SMPN 1 Trenggalek tidak ada yang terjerat dengan kasus narkoba. “Saya berharap keluarga besar SMPN 1 Trenggalek yang kita cintai ini terbebas dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba agar anak didik menjadi generasi emas penerus bangsa,” harapnya.
Saat Menjadi narasumber , Kepala BNNK Trenggalek, David Henry Andar Hutapea, melalui workshop tersebut, para pendidik menjadi penggiat anti narkoba. “Kejahatan narkoba bukan hanya suatu masalah yang harus diselesaikan, tetapi juga proses berkelanjutan. Karena di balik semua kejahatan tersebut akan ada tindak kejahatan lain yang muncul demi mendapatkan kepuasan semata dari barang haram tersebut,” katanya.
Ia menambahkan narkoba merupakan permasalahan rumit dan telah menjadi kecemasan masyarakat luas. Berulang kali para pihak yang terkait seperti BNN, Kepolisian, TNI, dan Instansi Pemerintah terkait bersama-sama melakukan pengontrolan bahkan pemusnahan.
“Di balik setiap kenikmatan dalam usaha para sindikat jaringan narkoba yang menjadikan korbannya kecanduan, hal lain yang membuat mereka terpikat yaitu keuntungan yang sangat menggiurkan bagi mereka yang terlibat dalam jaringan narkoba,” pungkasnya.