MPLS Sebagai Kegiatan Adaptasi Siswa

Suasana berbeda terlihat pada Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tahun ajaran 2022/2023 ini. Pasalnya, jika tahun ajaran sebelumnya (2021/2022) dilakukan dengan sistem dalam jaringan (daring) akibat adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), kini sudah dilakukan dengan sistem tatap muka. Hal ini seperti yang terlihat di SMPN 1 Trenggalek

Dalam acara untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan dan fasilitas sekolah yang dimulai sekitar pukul 07.00 tersebut diikuti oleh seluruh peserta yang merupakan siswa baru kelas VII. Dari situ seluruh siswa baru diharuskan mebgikuti seluruh rangkaian MPLS agar mudah beradaptasi di lingkungan sekolah yang baru. Ini dilakukan karena sistem kegiatan belajar mengajar (KBM) yang ada di sekolah dahulu (SD-red) pastinya berbeda dengan yang ada di sekolah baru (SMP-red). “Tidak ada persiapan yang khusus tentang MPLS tahun ini, sebab hal ini juga kami lakukan pada tahun sebelumnya,” ungkap Kepala  SMPN 1 Trenggalek Bapak M. amir Mahmud.

Dia melanjutkan, sedangkan MPLS sendiri dilakukan selama tiga  hari, mulai Senin (18/7) hingga Rabu(20/7). Sedangkan materi yang diberikan sudah terjadwal, dan semua menyangkut pendalaman di lingkungan sekolah yang baru. Sedangkan pemberi materi semua dilakukan oleh bapak atau ibu guru. “Jadwal MPLS telah kami atur, dan jika ada jadwal yang dimasuki anak-anak OSIS kami (para guru-red) tetap mendampingi,” katanya.

Sebab dalam kegiatan ini kakak kelas atau anggota OSIS tersebut hanya sekedar membantu jalannya acara bukan sebagai pemberi materi. Itu terlihat tugasnya hanya melakukan absensi pada peserta, perkenalan, game, hingga ice breaking. Sedangkan untuk materi yang diberikan oleh para guru mulai dari wiyata mandala, pendidikan karakter, cara belajar efektif, pengenalan ektrakurikuler sekolah dan sebagainya. “Ada 312  peserta yang ikut MPLS ini, semoga seluruh kegiatan bisa dilalui dengan baik,” jelas kepala  SMPN 1 Trenggalek ini.

Di tempat terpisah, Waka Kesiswaan SMPN 1 Trenggalek Muji Hartanto mengatakan, dalam MPLS yang dilaksanakan selama tiga hari tersebut berisi kegiatan yang bermanfaat, bersifat edukatif, kreatif, dan menyenangkan. Sebab kegiatan tersebut bertujuan untuk mengenali potensi diri siswa baru, membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah dan sekitarnya, antara lain terhadap aspek keamanan, fasilitas umum, dan sarana prasarana sekolah. Selain itu juga untuk menumbuhkan motivasi, semangat, dan cara belajar efektif sebagai siswa baru; mengembangkan interaksi positif antar siswa dan warga sekolah lainnya; serta menumbuhkan perilaku positif antara lain kejujuran, kemandirian, sikap saling menghargai, menghormati keanekaragaman dan persatuan, kedisiplinan, hidup bersih, dan sehat untuk mewujudkan siswa yang memiliki nilai integritas, etos kerja, dan semangat gotong royong. “Dengan ini seluruh perencanaan telah kami lakukan, sebab sepenuhnya menjadi hak guru,” imbuhnya.

Bravo snesa !!!